Cari Blog Ini

Kamis, 31 Mei 2012

Makalah biokimia "Darah"


MAKALAH RESPONSI BIOKIMIA
“Darah”
“Leukimia”
          Instruktur:Sudirin Amd


















DI SUSUN OLEH :

NAMA             :AINUN JARIAH
NIM                 :04.11.3088
KELAS            :E/KP/11
KEL                 :14 E


KONSENTRASI INSTRUMENTASI DAN OPERATOR BEDAH(OB)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2012



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB 1:PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

B.Rumusan Masalah

C.Tujuan Penulisan


BAB 11:LANDASAN TEORI

A.Kesehatan Secara Umum

B.Konsep Sehat Sakit

C.Teori Tentang Penyakit yang di bahas

BAB 111:PEMBAHASAN


BAB 1V:PENUTUP

A.Kesimpulan

B.Saran
















                                                          
KATA PENGANTAR
         

          Puji syukur yang dalam saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa,karna berkat-Nya makalah ini dapat saya selesaikan tepat waktu sesuai yang diharapkan.Dalam makalah ini akan  membahas tentang Darah “Leukimia” suatu permasalahan yang relative,padahal dapat menimbulkan permasalahan yang cukup besar,namun dikalangan masyarakat awam itu hal yang biasa.

         Sebenarnya dalam massyarakat banyak yang tidakk menyadari dan bahkan tidak menganggap serius efek yang akan ditimbulkan apabila gejala Darah  ini terus dibiarkan.Makalah ini sengaja dibuat untuk mengingatkan dan menginformasikan  pada masyarakat tentang penyebab serta dampak dari penyakit yang di sebabkan oleh darah yang memiliki efek bagi kesehatan  tubuh manusia.

         Dalam proses penyusunan makalah ini,tentunya saya mendapatkan bimbingan serta arahan,untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya saya  sampaikan kepada :
1.Sudirin A,md
2.Laboran
3.Asisten Dosen (ASDOS)

        Harapannya adalah semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca khusunya mahasiswa STIKES SURYA GLOBAL,saya mohon maaf jika makalah ini belum sempurna seperti yang di harapkan oleh para pembaca dengan demikian kritik dan saran dari pembaca,khususnya Dosen mata kuliah ini sangat diharapkan demi membangun proses perbaikan untuk tahap selanjutnya.



                                                                                                             Penulis





BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
            Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi sebagai alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari serangan kuman, dan lain sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan level tinggi punya sistem transportasi dengan darah.
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter.
................
................ Contoh kasus

TEMPO Interaktif, Jakarta:Di saat penyakit menular belum teratasi di Indonesia, jumlah kasus penderita kanker justru meningkat.

"Penderitanya sekitar 10 persen dari manusia dewasa dan kebanyakan perempuan," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama saat melepas sepeda gembira di halaman Departemen Kesehatan, Ahad (15/3).

Peningkatan kasus kematian akibat kanker meningkat dari 3,4 persen (1980) menjadi 6 persen (2001). Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 menunjukkan prevalensi tumor di Indonesia adalah 4,3 per 1.000 penduduk.

Kanker, berdasarkan riset, menjadi penyebab kematian nomor tujuh setelah stroke, tuberkulosis, hipertensi, cidera, perinatal, dan diabetes militus.

Tjandra menyatakan anak menjadi penderita kanker 4,9 persen dari semua usia. "Leukimia menjadi kasus tertinggi pada anak (33,7 persen). Data ini diperoleh dari registrasi kanker berbasis rumah sakit di Jakarta Tahun 2005. Adapun pada manusia dewasa, kanker payudara, kanker leher rahim, dan kanker hati menjadi tiga penyebab kematian terbesar.

Tjandra mengatakan kanker disebabkan faktor risiko yang salah satunya kurang aktivitas. Perkiraan Badan Kesehatan Dunia (WHO), faktor obesitas dan kurang aktivitas fisik menyumbang 30 persen risiko kanker. Tahun 2015 diperkirakan 2,3 miliar orang dewasa akan mengalami masalah berat badan dan 700 juta di antaranya obesitas.

Departemen Kesehatan, kata Tjandra, sudah memiliki program penanggulangan kanker nasional. Penanggulangan itu mulai dari hulu dan hilir yang salah satunya mengurangi faktor risiko. "Ya salah satunya dengan bersepeda ini," ujarnya. (DS)








B.Rumusan Masalah
Setelah masalah yang diteliti dan ditulis itu akan ditentukan variabel apa saja yang akan diangkat dan bagaimana hubungannya variabel yang satu dengan yang lain. Supaya dapat terjawab secara akurat maka masalah yang akan diteliti perlu dirumuskan secara spesifik.
Yaitu :
            1.Bagaimana Penyakit Leukimia Terjadi
            2.Bagaimana Dampak Penyakit Leukimia TerhadapTubuh Manusia
            3.Bagaimana Gejala Penyakit Leukimia


C.Tujuan Penulisan
1.Agar masyarakat Mengetahui bahayanya penyakit yang di sebabkan oleh darah.
2.Supaya Masyarakat Lebih waspada pada penyakit darah
3.Agar masyarakat lebih menjaga kesehatan tubuhnya nya sehingga tidak menimbulkan suatu indikasi terutama pada darah.
4.Masyarakat di tuntun untuk melakukan pengecekkan tekanan atau keadaan darahnya.
5.Agar Masyarakat mengetahui dampak yang disebabkan oleh darah.


D.Metode Penulisan
Metode yang digunakan  dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode perpustakaan.

BAB 11:
LANDASAN TEORI

            A. PENGERTIAN DARAH
Darah adalah jaringan cair yang terdsiri darai dua bagian, yakni bahan interseluler dan sejumlah bahan organik. Volume dari darah secara keseluruhan sekitar satu perdua belas dari berat badan atu lima liter, 55 persennya adalah cairan, sedangkan sisanya adalah sel darah. Plasma darah terdiri dari :
Air : 91 %
Protein : 8 % (albumin, globulin, protrombin, dan fibrinogen)
Mineral : 0,9 % (natrium khlorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan besi)
Gas (Oksigen dan Karbondioksida)
Hormon-hormon
Enzim dan Antigen
Sejumlah bahan organic (glucose, lemak, urea, asam urat, kreatinin, cholesterol dan asam amino).
Volume darah konstan jika tubuh dakam keadaan sehat da diatur oleh tekanan osmotic dalam pembuluh darah dan dalam jaringan sampai batas tertentu.
Sel darah terdiri dari tiga jenis yakni sel darah merah, sel darah putih dan butir pembeku. Jumlah normal darah atau jumlah sel setiap milimeter kubikdarah adalah kira-kira :
Sel Darah Merah 4.500.000 sampai 5.500.000 Rata-rata 5.000.000
Sel Darah Putuh 6.000 sampai 10.000 Rata-rata 8.000
Dengan susunan sebagai berikut :
Persen persen
Sel netrofil ……………………………………… 60 sampai 70 66
Sel eosinofil ……………………………………… 1 sampai 4 3
Sel basofil…………………………………………sampai 2 1
Limfosit (besar dan kecil)………………………… 20 sampai 30 25
Monosit…………………………………………… 4 sampai 8 5
Jumlah 100
Trombosit 250.000 sampai 500.000 Rata-rata 8.000
B. FUNGSI DARAH
Darah dalam tubuh mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut :
  1. Bekerja sebagai sistem transport dari tubuh, mengantarkan semua bahan kimia, oksigen da nzat makanan yang diperlukan untuk tubuh supaya fingsi normalnya dapat dijalankan, dan menyingkirkan karbon dioksida dan hasil buangan yang lain.
  2. Sel darah merah mengantarkan oksigen ke jaringan dan menyingkirkan sebagian dari karbod dioksida.
  3. Sel darah putih menyediakan banyak bahan pelindung dan karena berakan fagisitosis dari bebrapa sel maka melndungi tubuh terhadap serangan bakteri.
  4. Plasma membagi protein yang diperlukan untuk pembentukan jaringan : menyegarkan cairan jaringan karena melalui cairan ini semua sel tubuhmenerima makanannya. Merupakan kendaraan untuk mengangkut bahan buangan ke berbagai organ exkretorik untuk dibuang.
  5. Hormon dan enzim diantarkan dari organ ke organ dengan perantaraan darah.
Semua jaringan memerlukan persediaan darah yang memadai, yang tergantung pada tekanan darah arteri normal yang dipertahankan. Dalam keadaan duduk atau berdiri, darah yang menuju ke otak harus dipompa ke atas, namun dalam keadaan keadaan rebahan tekanan darah adalah normal. Bila otak tidak menerima darah selama lebih dari 3 sampai 4 menit, maka akan terjadi perubahan-perubahan yang tidak dapat pulih kembali dan beberapa sel otak akan mati.
C. SUSUNAN SEL DARAH
Sel darah terdiri atas tiga jenis yakni sebagai berikut :
  1. Sel Darah Merah atau Eritrosit
Berupa cakram kecil bikonkaf, cekung pada kedua sisinya, nampak seperti dua buah bulan sabit yang saling bertolak belakang jika dilihat dari samping. Berwarna kuning tua pucat jika dilihat satu per satu, namun berwarna merah jika dilihat dalam jumlah besar dan inilah yang memberi warna merah pada darah strukturnya terdiri atas pembungkus luar atau stroma, berisi massa hemoglobin. Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Jmlah hemoglobin dalam sel darah merah adalah kira-kira 15 gram setisp 100 ml darah.
Sel darah merah dibentuk alam sum-sum tulang terutama dai tulang pendek, pipih dan tak beraturan dari jaringan konselus pada ujung pipa dan sumsum dalam batang iga-iga dan dari sternum. Perkembangan sel darah merah dalam sumsum tulang melalui berbagai tahap yakni :
  1. Mula-mula besar dan berisi nucleus tetapi tidak ada hemoglobin.
  2. Mulai diiisi oleh hemoglobin.
  3. Kehilangan nukleusnya dan baru diedarkan ke dalam sirkulasi darah.
Rata-rata panjang hidup darah merah kira-kira 115 hari. Sel menjadi usang dan dihancurkan dalam sistema retikulo-endotelial, terutama dalam limpa dan hati bila terjadi pendarahan maka sel darah merah dan hemoglobinnya sebagai pembawa oksigen akan hilang.
  1. Sel Darah Putih atau Lekosit
Bentuknya lebih besar daripada sel darah merah, nam,un jumlahnya lebih sedikit daripada sel darah merah. Rupanya bening dan tidak berwarna. Terdapat 6.000 sampai 10.000 (rata-rata 8.000) sel darah putih dalam setiap millimeter.hampir 70 persen dari jumlah sel darah pitih merupakan granulosit atau sel polimorfonuklear. Terbentuk dalam sumsum merah tulang. Sel ini berisi sebuah nucleus yang berbelah banyak dan protoplasmanya berbulur, karena inilah disebut sel berbulir atau granulosit. Sel darah putih dikenal menurut sifatnya dalam pewarnaan yakni :

    1. Sel netrofil
Paling banyak dijumpai. Sel golongan inimewarnai dirinya dengan pewarna netral, atau campuran pewarna asam dan basa, dan tampak berwarna ungu.

    1. Sel eonisofil
Hanya sedikit dijumpai. Sel ini menyerap pewarna yang bersifat asam (eosin) dan kelihatan merah.

    1. Sel basofil
Menyerap pewarna basa dan menjadi biru.

    1. Limfosit
Membentuk 25 persen dari seluruh jumlah sel darah putih sel ini tidak memiliki gerak seperti amuba. Sel ini dibagi lagi dalam bentuk sel besar dan kecil.
Dengan kekuatan amubodinya sel darah putih dapat bergerak bebas di dalam dan dapat keluar pembuluh darah dan berjalan mengitari seluruh tubuh, sehingga dengan cara ini sel darah putih dapat :
  1. Mengepung daerah yang terkena infeksi atau cidera.
  2. Menangkap organisme hidup dan menghancurkannya.
  3. Menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran, serpihan kayu, benang jahitan (catgut) dsb dengan cara yang sama.
  4. Sebagai tambahan granulosit memiliki enzim yang dapat memecah protein yang memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan dan membuangnya.
  5. Dengan cara ini jaringan yang sakit atau terluka dapat dibuang dan penyembuhan dimungkinkan.
  1. Butir Pembeku atau Trombosit
Sel kecil kira-kira sepertiga ukuran sel darah merah. Terdapat 300.000 trombosit dalam setiap millimeter kubik darah. Peranannya penting dalam penggumpalan darah. Penggumpalan (koagulasi) darah dipercepat oleh :
  1. Panas yang sedikit lebih tinggi dari suhu badan.
  2. Kontak dengan bahan kasar seperti pinggiran yang kasar dari pembuluh darah yang rusak.
Penggumpalan (koagulasi) darah dipercepat oleh :
  1. Dingin.
  2. Kalau disimpan dalam tabung berlapis lilin di sebelah dalamnya, sebab darah memerlukan kontak dengan permukaan yang dapat menjadi basah oleh air sebelum dapat bergumpal, sedangkan paraffin tidak memiliki permukaanyang dapat basah oleh air.
  3. Dengan ditambah kalium sitrat atau natrium sitrat yang menyingkirkan garam kalsium yang dalam keadaan normal ada.
D. TEKANAN DARAH DAN FAKTOR YANG MEMPERTAHANKANNYA
Tekanan darah arterial adalah kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah yang menampungnya, tekanan ini berubah-ubah pada setiap tahap siklus jantung. Mengukur tekanan darah menggunakan alat yaitu sfignomanometer. Lengan dibalut dengan selembar kantong karet yang dapat dikembungkan, terbungkus dalam sebuah manset dan yang dihubungkan dengan sebuah pompa dan manometer.
Nilai tekanan darah normal (dalam mm Hg) :
Diastolik Sistolik
Pada masa bayi …………………… 50 70 sampai 90
Pada masa anak-anak …………….. 60 80 sampai 100
Selama masa remaja ……………… 60 90 sampai 110
Dewasa muda …………………….. 60 sampai 70 110 sampai 125
Umur lebih tua ……………………. 80 sampai 90 130 sampai 150
Ada beberapa faktor yang dapat mempertahankan tekanan tekanan darah yakni sebagai berikut :
  1. Kekuatan memompa jantung
  2. Banyaknya darah yang beredar
Dinding pembuluh darah adalah elastik dan dapat mengembung, maka harus didisi lebih supaya dapat dibangkitkan suatu tekanan. Pemberian cairan seperti plasma atau garam akan menyebabkan tekanan naik lagi.
3. Viskositas (kekentalan) darah
Disebabkan oleh protein plasma dan oleh jumlah sel darah yang beradadi dalam aliran darah. Makinpekat cairan makin besar kekuatan yang diperlukan untuk mendorongnya melalui pembuluh.
4. Elastisitas dinding pembuluh darah
Di dalam arteri tekanan lebih lebih besar dari yang ada di dalam vena karena otot yang membungkus arteri lebih elastic daripada yang ada pada vena.
5. Tahanan tepi (resistensi periferi)
Tahanan yang dikeluarkan oleh geseran darah yang mengalir dalam pembuluh. Tahanan utama pada aliran darah dalam sistem sirkulasi besar berada di dalam arteriole.

A.Kesehatan Secara Umum
            Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif  secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif , untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.Definisi  yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi  pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarela adap perilaku yang kondusif bagi kesehatan.Data  terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek. Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.

Kesehatan Menurut Undang-Undang

Dalam Undang-Undang  ini yang dimaksud dengan:
  1. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
  2. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
  3. Tenaga  kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
  4. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
  5. Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b2/Asahia.JPG/250px-Asahia.JPG

Bila kita sehat kita akan menikmati hidup lebih indah

Kesehatan Tubuh

Tujuan Kesehatan Dalam Segala Aspek

Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup.Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama

Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi dua, secara umum dan secara khusus. Tujuan dan ruang lingkup secara umum, antara lain:
  1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
  2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
  3. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.
Adapun tujuan dan ruang lingkup secara khusus meliputi usaha-usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia, yang di antaranya berupa:
  1. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.
  2. Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.
  3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
  4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industri, rumah sakit, dan lain-lain.
  5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
  6. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan.
  7. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
  8. Survei sanitai untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan lingkungan

Tujuan Pembangunan Kesehatan

Untuk jangka panjang pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya tujuan utama sebagai berikut:
  1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.
  2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
  3. Peningkatan status gizi masyarakat.
  4. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
  5. Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.

Dasar-Dasar Pembangunan Kesehatan

Dasar-dasar pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah sebagai berikut:
  1. Semua warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal agar dapat bekerja dan hidup layak sesuai dengan martabat manusia.
  2. Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan rakyat.
  3. Penyelenggaraan upaya kesehatan diatur oleh pemerintah dan dilakukan secara serasi dan seimbang oleh pemerintah dan masyarakat.

B.KONSEP SEHAT SAKIT
            Pada masa lalu,sebagaian besar individu dan masyarakat memandang sehat dan sakit sebagai sesuatu Hitam atau Putih.dimana kesehatan merupakan kondisi yang terbebas dari penyakit.Anggapan atau sikap yang sederhana ini tentu dapat diterapkan dengan mudah,akan tetapi mengabaikan adanya rentang sehat sakit.
            Saat ini sehat dipandang dengan perspektif yang lebih luas.Luasnya aspek itu meliputi rasa memiliki kekuasaan,hubungan kasih sayang,semangat hidup,jaringan dukungan sosial yang kuat,rasa berarti dalam hidup,atau tingkat kemandirian tertentu (Haber,1994).
            Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik,emosi,sosial dan spiritual.
            Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat di artikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik,mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO,1947).
            Definisi  WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan  konsep sehat yang positif(Edelman dan Mandle.1994).
            1.Memperhaikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
            2.Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
            3.Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
            UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa:”Kesehatan adalah keadaan sejahterah dari badan,jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik,mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integraal kesehatan.
            Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyusuaikan diri dengan  perubahan-perubahan lingkungan internal (Psikologi,intelektual,spiritual dan penyakit)dan eksternal (Lingkungan fisik,sosial dan ekonomi) dalam memperthankan kesehatannya.

A.Teori Model Yang Terkait Dengan Konsep Sehat-Sakit
1.Model Rentang Sehat-Sakit (Neuman)
            Menuurut Neuman (1990):”sehat dalam suatu rentang merupakan tingkat kesejahteraan klien pada waktu tertentu,yang terdapat dalam rentang dan kondisi sejahterah yang optimal ,dengan energi yang paling maksimum,sampai kondisi kematian yang menandakan habisnya energi total”
            Jadi menurut model ini sehat adalah keadaan dinamis yang berubah secara terus menerus sesuai dengan adaptasi individu terhadap barbagai perubahan pada lingkungan internal dan eksternalnya untuk mempertahankan keadaan fisik,emosional,intektual,sosial,perkembangan,dan spiritual yang sehat.
            Sedangkan Sakit merupakan proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada mengalami perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi individu sebelumnya.
            Karena sehat dan sakit merupakan tingkatan sehingga akan lebih akurat jika di tentukan sesuai titik-titik tertentu pada skala Rentang Sehat-Sakit.
            Dengan model ini perawat dapat menentukan tingkat kesehatan klien sesuai dengan rentang sehat-sakitnya.Sehingga faktor resiko klien yang merupakan faktor  yang penting untuk diperhatikan dalam mengidentifikasi tingkat kesehatan klien.Faktor-faktor resiko itu meliputi variabel genetiik dan psikologis.
            Kekurangan model ini adalah sulitnya menentukan  tingkat kesehatan klien sesuai dengan titik tertentu yang ada diantara dua titik ekstrim pada rentang itu (Kesejahteraan Tingkat Tinggi Kematian),Misalnya :apakah seseorang yang mengalami fraktur kaki tapi ia mampu melakukan adaptasi dengan keterbatasan mobilitas,di anggap kurang sehat atau lebih sehat dibandingkan dengan orang yang mempunyai fisik sehat tapi mengalami depresi berat setelah kematian pasangannya.
            Model ini efektif jika digunakan untuk  membandingkan tingkat kesejahteraan saat ini dengan tingkat kesehatan sebelumnya.Sehingga bermanfaat bagi perawat dalam menentukan tujuan pencapaian tingkat kesehatan yang lebih baik  dimasa yang akan datang.
2.Model Kesejahteraan Tingkat Tinggi (Dunn)
            Model yang dikembangkan oleh Dunn (1977) ini berorientasi pada cara memqaksimalkan potensi sehat pada individu melalui perubahan perilaku.
            Pada pendekatan model ini perawat melakukan intervensi keperawatan yang dapat membantu yang mengandung resiko tinggi terhadap kesehatan.
            Model ini berhasil diterapkan untuk perawatan lansia,dan juga digunakan dalam keperawatan keluarga maupun komunitas.
3.Model Agen-Pejamu-Lingkungan (Leavell at all)
            Menurut pendekatan model ini tingkat sehat dan sakit individu atau kelompok ditentukan oleh hubungan dinamis antara Agen,Pejamu,dan Lingkungan.
·         Agen :Berbagai faktor internal-eksternal yang dengan atau tanpanya dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau sakit.
·         Pejamu :Seseorang atau sekelompok orangyang rentan terhadap penyakit/sakit tertentu.
·         Lingkungan :Seluruh faktor yang ada di luar pejamu.
Ø  Lingkungan fisik:Tingkat ekonomi,iklim,kondisi tempat tinggal,penerangan,kebisingan.
Ø  Lingkungan sosial:Hal-hal yang berkaitan dengan interaksi sosial,misalnya:stress,konflik,kesulitan ekonomi,krisis hidup.

Sesuai dengan pengertian sehat di atas dapat di simpulkan bahwa kesehatan terdiri dari 3 dimensi yaitu fisik, psikis dan social yang dapat diartikan secara lebih positif, dengan kata lain bahwa seseorang diberi kesempatan untuk mengembangkan seluas-luasnya kemampuan yang dibawanya sejak lahir untuk mendapatkan atau mengartikan sehat.
Meskipun terdapat banyak pengertian/definisi, konsep sehat adalah tidak standart atau baku serta tidak dapat diterima secara mutlak dan umum. Apa yang dianggap normal oleh seseorang masih mungkin dinilai abnormal oleh orang lain, masing-masing orang/kelompok/masyarakat memiliki patokan tersendiri dalam mengartikan sehat. Banyak orang hidup sehat walau status ekonominya kekurangan, tinggal ditempat yang kumuh dan bising, mereka tidak mengeluh adanya gangguan walau setelah ditimbang berat badanya dibawah normal. Penjelasan ini menunjukan bahwa konsep sehat bersifat relatif yang bervariasi sangat luas antara sesama orang walau dalam satu ruang/wilayah.
Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi tertentu, tetapi sehat harus dipandang sesuatu fenomena yang dinamis. Kesehatan sebagai suatu spectrum merupakan suatu kondisi yang fleksibel antara badan dan mental yang dibedakan dalam rentang yang selalu berfluktuasi atau berayun mendekati dan menjauhi puncak kebahagiaan hidup dari keadaan sehat yang sempurna.
Sehat sebagai suatu spectrum, Pepkins mendefinisikan sehat sebagai keadaan keseimbangan yang dinamis dari badan dan fungsi-fungsinya sebagai hasil penyesuaian yang dinamis terhadap kekuatan-kekuatan yang cenderung menggangunya. Badan seseorang bekerja secara aktif untuk mempertahankan diri agar tetap sehat sehingga kesehatan selalu harus dipertahankan. Berikut adalah tahap-tahap spectrum kesehatan :

Positive Health
Better Health
Freedom from Sickness
Spektrum
Kesehatan
Unrecognized Sickness
Mild Sickness
Severe Sickness
Death

Konsep Sakit
A. Pengertian
1. Perkins mendefinisikan sakit sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivtas sehari-hari baik aktivitas jasmani, rohani dan social
2. R. Susan mendefinisikan sakit adalah tidak adanya keserasian antara lingkungan dan individu.
3. Oxford English Dictionary mengartikan sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang.

Keadaan sehat – Sakit
A. Kontinum Sehat – sakit
Status kesehatan seseorang terletak antara dua kutub yaitu “ sehat optimal dan “ kematian “, yang sifatnya dinamis. Bila kesehatan seseorang bergerak kekutub kematian maka seseorang berada pada area sakit (illness area) dan bila status kesehatan bergerak kearah sehat (optimal well being) maka seseorang dalam area sehat (wellness area).

Kematian Sehat

Illness area Wellness area

B. Mempertahankan status kesehatan
1. Sesuai dengan sifat sehat-sakit yang dinamis, maka keadaan seseorang dapat dibagi menjadi sehat optimal, sedikit sehat, sedikit sakit, sakit berat dan meninggal.
2. Bila seseorang dalam area sehat maka perlu diupayakan pencegahan primer (primary prevention) yang meliputi health promotion dan spesific protection guna mencegah terjadinya sakit.
3. Bila seseorang dalam area sakit perlu diupayakan pencegahan sekunder dan tersier yaitu early diagnosisand promt treatment, disability limitation dan rehabilitation.

C. Factor yang berpengaruh terhadap perunbahan sehat sakit
A. Blum, mengemukakan terdapat 6 faktor yang mempengaruhi status sehat-sakit, yaitu :
1. Faktor politik meliputi keamanan, tekanan, tindasan dll.
2. Faktor perilaku manusia meliputi kebutuhan manusia, kebiasaan manusia, adat istiadat.
3. Faktor keturunan meliputi genetic, kecacatan, etnis, fator resiko, ras dll.
4. Factor pelayanan kesehatan meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
5. Faktor lingkungan meliputi udara, air, sungai dll.
6. Factor social ekonomi meliputi pendidikan, pekerjaan dll.

D. Tingkat Pencegahan
Dalam perkembangan selanjutnya untuk mengatasi masalah kesehatan termasuk penyakit di kenal tiga tahap pencegahan:
Pencegahan primer: promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan khusus (specific protection).
Pencegahan sekunder: diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment), pembatasan cacat (disability limitation)
Pencegahan tersier: rehabilitasi.
1. Pencegahan primer dilakukan pada masa individu belum menderita sakit, upaya yang dilakukan ialah:
a. Promosi kesehatan/health promotion yang ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan.
b. Perlindungan khusus (specific protection): upaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu, misalnya melakukan imunisasi, peningkatan ketrampilan remaja untuk mencegah ajakan menggunakan narkotik dan untuk menanggulangi stress dan lain-lain.
2. Pencegahan sekunder dilakukan pada masa individu mulai sakit
a. Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment), tujuan utama dari tindakan ini ialah 1) mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit menular, dan 2) untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan cacat.
b. Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat yang terjadi diatasi, terutama untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi.
3. Pencegahan tersier
a. Rehabilitasi, pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.
Adapun skema dari ketiga upaya pencegahan itu dapat di lihat pada gambar dua. Pada gambar dua proses perjalanan penyakit dibedakan atas a) fase sebelum orang sakit: yang ditandai dengan adanya keseimbangan antara agen (kuman penyakit, bahan berbahaya), host/tubuh orang dan lingkungan dan b) fase orang mulai sakit: yang akhirnya sembuh atau mati.
Promosi kesehatan dilakukan melalui intervensi pada host/tubuh orang misalnya makan makanan bergizi seimbang, berperilaku sehat, meningkatkan kualitas lingkungan untuk mencegah terjadinya penyakit misalnya menghilangkan tempat berkembang biaknya kuman penyakit, mengurangi dan mencegah polusi udara, menghilangkan tempat berkembang biaknya vektor penyakit misalnya genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes, atau terhadap agent penyakit seperti misalnya dengan memberikan antibiotika untuk membunuh kuman.
Perlindungan khusus dilakukan melalui tindakan tertentu misalnya imunisasi atau proteksi pada bahan industri berbahaya dan bising . Melakukan kegiatan kumur-kumur dengan larutan flour untuk mencegah terjadinya karies pada gigi. Sedangkan terhadap kuman penyakit misalnya mencuci tangan dengan larutan antiseptik sebelum operasi untuk mencegah infeksi, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan untuk mencegah penyakit diare.
Diagnosa dini dilakukan melalui proses skrining seperti misalnya skrining kanker payudara, kanker rahim, adanya penyakit-penyakit tertentu pada masa kehamilan, sehingga pengobatan dapat dilakukan saat dini dan akibat buruknya dapat dicegah.
Kadang-kadang batas dari ketiga tahap pencegahan itu tidak jelas sehingga ada kegiatan yang tumpang tindih dapat digolongkan pada perlindungan khusus akan tetapi juga dapat digolongkan pada diagnosa dini dan pengobatan segera misalnya pengobatan lesi prekanker pada rahim dapat termasuk pengobatan dini dapat juga perlindungan khusus.
Selain upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier yang dikalangan kesehatan dokter, perawat dan praktisi kesehatan masyarakat dikenal sebagai lima tingkat pencegahan, juga dikenal empat tahapan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat, empat tahapan itu (Rossenberg, Mercy and Annest, 1998) ialah:
Apa masalahnya (surveillance). Identifikasi masalah, apa masalahnya, kapan terjadinya, dimana, siapa penderitanya, bagaimana terjadinya, kapan hal itu terjadi apakah ada kaitannya dengan musim atau periode tertentu.
Mengapa hal itu terjadi (Identifikasi faktor resiko). Mengapa hal itu lebih mudah terjadi pada orang tertentu, faktor apa yang meningkatkan kejadian (faktor resiko) dan faktor apa yang menurunkan kejadian (faktor protektif).
Apa yang berhasil dilakukan (evaluasi intervensi). Atas dasar kedua langkah terdahulu, dapat di rancang upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah, menanggulangi dengan segera penderita dan melakukan upaya penyembuhan dan pendampingan untuk menolong korban dan menilai keberhasilan tindakan itu dalam mencegah dan menanggulangi masalah.
Bagaimana memperluas intervensi yang efektif itu (implementasi dalam skala besar). Setelah diketahui intervensi yang efektif, tindakan selanjutnya bagaimana melaksanakan intervensi itu di pelbagai tempat dan setting dan mengembangkan sumber daya untuk melaksanakannya.

C.TEORI YANG DI BAHAS
            A. Definisi Leukimia


                  Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (Bone marrow). Sumsum tulang atau Bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).



Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya, Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel darah putih me-reproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri.Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan be-reproduksi kembali.
Pada kasus Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan perdarahan.


B. Leukimia Diklasifikasikan berdasarkan jenis sel


Ketika pada pemeriksaan diketahui bahwa leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik. Sedangkan leukemia yang mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, disebut leukemia mielositik.
Dari klasifikasi ini, maka Leukemia dibagi menjadi empat type sebutan;
1. Leukemia limfositik akut (LLA). Merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih.
2. Leukemia mielositik akut (LMA). Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
3. Leukemia limfositik kronis (LLK). Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak.
4. Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit.


C. Penyebab Penyakit Leukimia


Sampai saat ini penyebab penyakit leukemia belum diketahui secara pasti, akan tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia.
v Radiasi
Hal ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani kasus Leukemia bahwa Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia, Penerita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia, Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang
 Leukemogenik.
Beberapa zat kimia dilaporkan telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia inustri seperti insektisida, obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi.
 Herediter.
Penderita Down Syndrom memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.
v Virus.
Beberapa jenis virus dapat menyebabkan leukemia, seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.


D. Tanda Dan Gejala penyakit Leukimia


Gejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita, namun demikian secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
 Anemia.
Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).

 Pendarahan.
Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).
 Terserang Infeksi.
Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.
 Nyeri Tulang dan Persendian.
Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.
 Nyeri Perut.
Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.
 Pembengkaka Kelenjar Lympa
Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan.
 Kesulitan Bernafas (Dyspnea).
Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.


E. Penanganan dan Pengobatan Leukemia.

Penanganan kasus penyakit Leukemia biasanya dimulai dari gejala yang muncul, seperti anemia, perdarahan dan infeksi. Secara garis besar penanganan dan pengobatan Leukemia bisa dilakukan dengan cara single ataupun gabungan dari beberapa metode dibawah ini:
• Chemotherapy/intrathecal medications
• Therapy Radiasi. Metode ini sangat jarang sekali digunakan
• Transplantasi bone marrow (sumsum tulang)
• Pemberian obat-obatan tablet dan suntik
• Transfusi sel darah merah atau platelet.
Sistem Therapi yang sering digunakan dalam menangani penderita leukemia adalah kombinasi antara Chemotherapy (kemoterapi) dan pemberian obat-obatan yang berfokus pada pemberhentian produksi sel darah putih yang abnormal dalam bone marrow. Selanjutnya adalah penanganan terhadap beberapa gejala dan tanda yang telah ditampakkan oleh tubuh penderita dengan monitor yang komprehensive.
Pengobatan pertama untuk semua tipe leukimia biasanya adalah kemoterapi (perawatan dari penyakit atau penyakit dengan bahan kimia, misalnya dalam pengobatan kanker). Kemoterapi ini merupakan pengobatan yg cukup kuat untuk membunuh sel2 leukimia. Obat kemoterapi dapat diberikan dalam bentuk tablet atau disuntikkan langsung ke dalam veins (pembuluh darah atau IV).
Kadang-kadang langsung disuntikkan ke dalam cairan di sekitar otak dan saraf tulang belakang, untuk memusnahkan semua sel yang ada di sistem saraf. Bagaimana anda menerima narkoba tergantung pada apakah Anda adalah leukemia kronis atau akut, dan apa tahap perawatan Anda di. Tahap pertama dari kemoterapi disebut induksi. Terdiri dari beberapa sesi masing-masing selama beberapa hari, dengan sisa waktu beberapa bulan di antara. Induksi merupakan periode intensif terapi biasanya mengelola dan membunuh sebagian besar sel-sel kanker.
Induksi biasanya diikuti oleh satu atau dua siklus perawatan lebih lanjut. Ini adalah intensifikasi atau tahap konsolidasi, dan bertujuan untuk meningkatkan kesempatan untuk menyembuhkan dengan terus-menerus memusnahkan sel leukemia. Dalam kedua induksi dan konsolidasi, obat kemoterapi biasanya disuntikkan langsung ke dalam pembuluh darah.
Akhirnya, ada tahap pemeliharaan terapi. Hal ini kurang intensif dan diberi obat sebagai tablet. Hal ini dapat berlangsung selama dua tahun dan dirancang untuk membunuh semua sisa leukemia sel. Obat Steroid kadang-kadang diberikan bersamaan dengan kemoterapi, untuk membantu merusak sel leukemia.

BAB 111:
PEMBAHASAN



BAB 1V:
PENUTUP
A.Kesimpulan
Darah adalah jaringan cair yang terdsiri darai dua bagian, yakni bahan interseluler dan sejumlah bahan organik. Volume dari darah secara keseluruhan sekitar satu perdua belas dari berat badan atu lima liter, 55 persennya adalah cairan, sedangkan sisanya adalah sel darah.
Darah dalam tubuh mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut :
  1. Bekerja sebagai sistem transport dari tubuh, mengantarkan semua bahan kimia, oksigen da nzat makanan yang diperlukan untuk tubuh supaya fingsi normalnya dapat dijalankan, dan menyingkirkan karbon dioksida dan hasil buangan yang lain.
  2. Sel darah merah mengantarkan oksigen ke jaringan dan menyingkirkan sebagian dari karbod dioksida.
  3. Sel darah putih menyediakan banyak bahan pelindung dan karena berakan fagisitosis dari bebrapa sel maka melndungi tubuh terhadap serangan bakteri.
  4. Plasma membagi protein yang diperlukan untuk pembentukan jaringan : menyegarkan cairan jaringan karena melalui cairan ini semua sel tubuhmenerima makanannya. Merupakan kendaraan untuk mengangkut bahan buangan ke berbagai organ exkretorik untuk dibuang.
  5. Hormon dan enzim diantarkan dari organ ke organ dengan perantaraan darah.

                  Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (Bone marrow). Sumsum tulang atau Bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).



Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya, Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel darah putih me-reproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri.Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan be-reproduksi kembali.
Pada kasus Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan perdarahan.

            B.SARAN
            Dengan mengetahui tentang hal ini saya menyarakan untuk:
-masyarakat lebih waspada pada hal-hal disekitar kehidupan kita salah satunya dalam tubuh kita apalagi kesehatan tentang darah kitab sendiri.
-Masyarakat di harapkan untuk menjaga pola hidup serta perilaku kesehatannya.
-Setelah mengetahui tentang ini semua masyarakat dapat memahami bagaimana cara penanganannya.
-Jika ada sesuatu kelainan dalam tubuh kita diharapkan segera lah untuk pergi ke    dokter.


            DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                         

http://organisasi.org/definisi-pengertian-darah-plasma-darah-dan-fungsi-alat-sistem-transportasi-manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEORI MADELEINE M. LAININGER

TEORI MADELEINE M. LAININGER A.     Latar Belakang Pada era globalisasi seperti ini dan semakin berkembangnya tekhnologi secara t...