Cari Blog Ini

Senin, 20 Agustus 2018

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIIT NUTRISI PASIEN POST OP


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan                       : Diit nutrisi pasien Post Op
Sub Pokok Bahasan                : Kebutuhan nutrisi pasien Post Op
Sasaran                                   : Pasien dan keluarga pasien di Bangsal Nusa Indah II RSUD          Panembahan Senopati Bantul
Hari / tanggal                          : Kamis / 18 juni 2015
Waktu                                     : 30 menit
Tempat                                    : Di Bangsal Nusa Indah II RSUD Panembahan Senopati Bantul
Pemateri                                  : Ainun Jariah, S.Kep
 


I.         Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan pasien dan keluarga mampu mengetahui kebutuhan nutrisi pasca operasi.
II.      Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, pasien dan keluarga dapat :
1.    Menyebutkan pengertian nutrisi
2.    Menyebutkan tujuan pemenuhan nutrisi
3.    Menyebutkan nutrisi yang baik untuk pasien post op
III.   Materi
Materi penyuluhan terlampir :
1.      Pengertian nutrisi
2.      Tujuan diit post op
3.      Jenis makanan yang harus diperhatikan untuk penyembuhan luka
4.      Syarat diit
5.      Tahapan diit pasca bedah
6.      Tips perawatan pascaoperasi
7.      Contoh diit pada macam-macam tindakan pembedahan
IV.   Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
V.      Media
1.         Leaflet
2.         Poster

KEGIATAN PENYULUHAN

No
Komunikator
Komunikan
waktu

1.
2.
Pre Interaksi
Memberi salam dan memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema penyuluhan

Menjawab salam
Mendengarkan

5 menit

3.


Isi
Menjelaskan materi penyuluhan mengenai:
a.       Pengertian nutrisi
b.      Tujuan diit post op
c.       Jenis makanan yang harus diperhatikan untuk penyembuhan luka
d.      Syarat diit
e.       Tahapan diit pasca bedah
f.       Tips perawatan pascaoperasi
g.      Contoh diit pada macam-macam tindakan pembedahan

Mendengarkan


10 menit

4.









5.
Evaluasi
Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan
Pertanyaan:
a.       Sebutkan pengertian nutrisi!
b.      Sebutkan tujuan pemberian nutrisi!
c.       Sebutkan jenis nurtisi yang baik bagi pasien post op!
d.      Apa saja syarat diit pasca operasi?
e.       Bagaimana tips perawatan pasca operasi?
Memberi kesimpulan dari materi yang telah di sampaikan


Menjawab pertanyaan









Mendengarkan

10 menit

6.

7.
Penutup
 Mengucapkan terimakasih atas peran serta peserta
Mengucapkan salam penutup

Mendengarkan

Menjawab salam

5 menit



LAMPIRAN MATERI
NUTRISI POST OP

A.      PENGERTIAN
Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga untuk perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan secara optimal. (Indah, 2013).
Diet Pasca-operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta. (Heri, 2013).

B.       TUJUAN DIIT POST OP
Pengaruh operasi terhadap metabolisme post-operasi tergantung berat ringannya operasi, keadaan gizi pasien post-operasi, dan pengaruh operasi terhadap kemampuan pasien untuk mencerna dan mengabsorpsi zat-zat gizi.
Setelah operasi sering terjadi peningkatan ekskresi nitrogen dan natrium yang dapat berlangsung selama 5-7 hari atau lebih pasca-operasi. Peningkatan ekskresi kalsium terjadi setelah operasi besar, trauma kerangka tubuh, atau setelah lama tidak bergerak (imobilisasi). Demam meningkatkan kebutuhan energi, sedangkan luka dan perdarahan meningkatkan kebutuhan protein, zat besi, dan vitamin C. Cairan yang hilang perlu diganti.
Karena tujuan diet post-operasi adalah untuk mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut :
1.      Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
2.      Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
3.      Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
4.      Mencegah dan menghentikan perdarahan (Indah, 2013)

C.      JENIS MAKANAN YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK PENYEMBUHAN LUKA
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrient terdiri dari beberapa , diantarannya :
1.      Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen. Karbohidrat dibagi atas :
a.       Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
b.       Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa.
c.        Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Kebutuhan karbohidrat  60-75% dari kebutuhan energi total.
2.      Protein
Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba, kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi protein :
a.       Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses  pengausan yang normal.
b.       Protein menghasilkan jaringan baru.
c.        Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
d.       Protein sebagai sumber energi.
Kebutuhan protein  10-15%  atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.
3.      Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak   10-25% dari kebutuhan energi total. Fungsi lemak :
a.       Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan 9 kal/gr.
b.       Ikut serta membangun jaringan tubuh.
c.        Perlindungan.
d.       Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
e.        Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.


4.      Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:
a.       Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.
b.      Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
c.       Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya.
d.      Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin  ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu olahan yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan yogurt  kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat.
5.      Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi mineral :
a.       Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
b.       Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
c.        Bahan dasar enzim dan protein.
d.       Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral.
e.        Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum
Diantara makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air yang cukup, maka yang paling penting untuk penyembuhan luka adalah protein dan vitamin C. (Heri, 2013).
Alasannya: Protein dan vitamin C sangat penting peranannya dalam proses penyembuhan luka. Selain itu vitamin C punya peranan penting untuk mencegah terjadinya infeksi dan perdarahan luka. (Heri, 2013)
Contoh makanan yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan luka menurut  Heri (2013) :
1.    Protein; terbagi menjadi: nabati dan hewani. Contoh nabati yaitu tempe, tahu, kacang-kacangan dll. Contoh protein hewani, hati, telur, ayam, udang dll.
2.    Vitamin C adalah kacang-kacangan, jeruk, jambu, daun papaya, bayam, tomat, daun singkong dll

D.      SYARAT DIET
Diet yang disarankan adalah :
1.      Mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi
2.      Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita
3.      Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam, dll)
4.      Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin
5.      Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan dan kebiasaan makan penderita.
6.      Syarat diet post-operasi adalah memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantung pada macam pembedahan dan keadaan pasien

E.       TAHAPAN DIET PASCA BEDAH
1.      Diet Pasca-Bedah I (DPB I)
Diet ini diberikan kepada semua pasien pascabedah :
a.    Pasca-bedah kecil : setelah sadar dan rasa mual hilang
b.    Pasca-bedah besar : setelah sadar dan rasa mual hilang serta ada tanda-tanda usus mulai bekerja
Cara Memberikan Makanan :
Selama 6 jam sesudah operasi, makanan yang diberikan berupa air putih, the manis, atau cairan lain seperti pada makanan cair jernih. Makanan ini diberikan dalam waktu sesingkat mungkin, karena kurang dalam semua zat gizi. Selain itu diberikan makanan parenteral sesuai kebutuhan.
2.      Diet Pasca-Bedah II (PDB II)
Diet pasca-bedah II diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau sebagai perpindahan dari Diet Pasca Bedah I
Cara Memberikan Makanan :
Makanan diberikan dalam bentuk cair kental, berupa kaldu jernih, sirup, sari buah, sup, susu, dan puding rata-rata 8-10 kali sehari selama pasien tidak tidur. Jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan dan kondisi pasien. Selain itu dapat diberikan makanan parenteral bila diperlukan. DPB II diberikan untuk waktu sesingkat mungkin karena zat gizinya kurang. Makanan yang tidak boleh diberikan pada diet pasca-bedah II adalah air jeruk dan minuman yang mengandung karbondioksida.
3.      Diet Pasca-Bedah III
Diet Pasca-Bedah III diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau sebagai perpindahan dari diet pasca-bedah II.
Cara Memberikan Makanan :
Makanan yang diberikan berupa makanan saring ditambah susu dan biscuit. Cairan hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari. Selain itu dapat memberikan makanan parenteral bila diperlukan. Makanan yang tidak dianjurkan adalah makanan dengan bumbu tajam dan minuman yang mengandung karbondioksida.
4.      Diet Pasca-Bedah IV
Diet Pasca-Bedah IV diberikan kepada :
a.    Pasien pasca bedah kecil, setelah diet pasca-bedah
b.    Pasien pascabedah besar, setelah diet Pasca-Bedah III

Cara Memberikan Makanan :
Makanan diberikan berupa makanan lunak yang dibagi dalam 3 kali makanan lengkap dan 1 kali makanan selingan. (Indah, 2013)

F.       TIPS PERAWATAN PASCAOPERASI
Tata cara pelaksanaan untuk memenuhi nutrisi yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan luka menurut Rizky (2013) :
1.      Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin C.
2.      Bila mual :
a.     Makannlah dengan porsi sedikit tapi sering
b.    Sajikan ketika masih hangat
c.     Sebelum makan, minum air hangat
d.    Hindari makanan dengan berbumbu tajam
Secara umum, untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan kondisi pasien pasca operasi, perlu kita perhatikan tips menurut Rizky (2013) di bawah ini:
1.    Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu, buah.
2.    Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging, ayam, ikan, telor dan sejenisnya.
3.    Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.
4.    Usahakan cukup istirahat.
5.    Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa. Makin cepat makin bagus.
6.    Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari.
7.    Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan kondisi tubuh.
8.    Minum obat sesuai anjuran dokter.

G.      CONTOH DIET PADA MACAM-MACAM TINDAKAN PEMBEDAHAN
Contoh diet pada macam-macam tindakan pembedahan menurut Rizky (2013) :
1.      Diet Untuk Bedah Kantung Empedu dan Kombinasi dengan Abdomino-Perineal Bedah pada kantung empedu yang dikombinasikan dengan Abdomino-Perineal, oral feeding biasanya diberikan di awal. Berikut adalah sebuah contoh jadwal diet yang sederhana :
a.       Hari pertama (hari saat operasi): dipenuhi kebutuhan transfusi dan formula infus yang cukup.
b.      Hari kedua : ditambah sejumlah kecil cairan (teh, gelatin, dan air jahe) tanpa susu atau jus buah.
c.       Hari ketiga : cairan, termasuk susu skim dan jus buah boleh diberikan. Pemberian makanan pembuluh darah melalui infus dilanjutkan, kecuali glukosa dalam air, ditambah vitamin dapat digantikan dengan bagian dari larutan garam.
d.      Hari keempat : sejumlah kecil campuran cairan yang mengandung tinggi protein boleh ditambahkan. Pada hari ini 1 liter protein hidrolisat dapat dihilangkan dari pemberian makanan bagi pembuluh darah.
e.       Hari kelima : jumlah makanan boleh ditingkatkan, setidaknya 70-100 gram. Protein harus tersedia dalam oral feeding. Pemberian vitamin secara oral sudah bisa diberikan. Pemberian makan pembuluh darah melalui infus dapat dihentikan.
f.       Hari keenam : Diet makanan biasa sudah bisa diberikan kepada pasien. Beberapa pasien yang kantung empedunya dioperasi, mungkin lebih merasa nyaman dengan diet rendah lemak untuk beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan setelah operasi.
2.      Diet Pasca Operasi Anus/Dubur
Operasi dubur hampir sama dengan hemorrhoidectomy, pemberian makan biasanya dilakukan dalam waktu 24 jam atau sesegera mungkin, bergantung pada anastesi yang telah diatur. Pengaturan pasca operasi beragam. Beberapa pembedah lebih suka memberi diet rendah serat, dengan sisa yang terbatas untuk mengurangi pergerakan isi perut. Hal lain yang diperbolehkan diet normal dan menambah defekasi yang dibantu dengan minyak mineral. Penggunaan jangka panjang minyak mineral dapat mengurangi karena menganggu penyerapan beberapa mineral dan vitamin.
3.      Diet Pasca Operasi Umum
Diet yang ditentukan untuk pasien yang mempunyai riwayat bedah tulang atau gigi, atau yang telah mengalami kecelakaan kecil, dapat diberi lebih dulu program diet yang lebih cepat dibandingkan dengan program diet pasca operasi gastrointestinal. Secara bertahap, pasien dapat mengkonsumsi diet berupa cairan penuh pada hari kedua setelah operasi, diet makanan lunak pada hari ketiga, dan diet makanan biasa pada hari keempat. Kondisi pasien menentukan diet yang akan dikonsumsi. Yang perlu diperhatikan adalah diet tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan kalori dan protein. Vitamin secara bertahap diberikan sebagai suplemen.
4.      Diet Pasca Operasi Mulut dan atau Esofagus
Setelah operasi mulut atau esofagus, pemberian makanan secara parenteral yang biasanya diberikan pada pasien di awal, dengan pemberian makan dengan menggunakan tabung. Sejak pasien tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu yang cukup lama, yang paling utama adalah formula diet yang akan diberikan harus memenuhi kebutuhan semua zat gizi. Kebutuhan cairan dapat dipenuhi secara oral, jenisnya dapat diperoleh dengan mengencerkan makanan padat, seperti kentang, daging cincang, sayuran dan buah dengan cara diblender atau disaring dan ditambahkan cairan.
5.      Diet Pasca Patah Tulang dan Trauma Lainnya
Pasien yang patah tulang memerlukan peningkatan pemecahan protein dalam pemberian asupan gizi yang baik bagi individu, yang dapat diperburuk kondisinya hingga menjadi tidak dapat bergerak, hanya mampu beraktivitas di atas kasur saja. Kehilangan protein (kehilangan nitrogen) dibarengi dengan kehilangan kalium, fosfor dan sulfur. Perkembangan osteoporosis bertepatan dengan kehilangan kalsium yang dapat menyebabkan si penderita tidak dapat bergerak.
Pengaturan diet patah tulang: Protein, kalori dan semua zat gizi yang dibutuhkan diperoleh dalam jumlah bebas. Dibutuhkan sekitar 50 gram protein ditambah 3000 kalori kalori non protein. Pemindahan cairan dan elektrolit juga dibutuhkan. Jika pasien tidak mampu makan tetapi membutuhkan sejumlah makanan yang tinggi protein dan tinggi kalori, maka minuman bisa diberikan diantara waktu makan.
Penyembuhan patah tulang yang kurang baik ketika jaringan telah habis. Protein bebas dalam diet menyokong kalsium dalam tulang dan membentuk tulang yang baik.


DAFTAR PUSTAKA

http://tutorialkuliah.onsugar.com/Diet-Pasca-operasi-13748043, diakses pada 15 Juni 2015 jam 17.00 WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEORI MADELEINE M. LAININGER

TEORI MADELEINE M. LAININGER A.     Latar Belakang Pada era globalisasi seperti ini dan semakin berkembangnya tekhnologi secara t...