SATUAN
ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Diit nutrisi pasien Post Op
Sub Pokok Bahasan : Kebutuhan nutrisi pasien Post Op
Sasaran :
Pasien dan keluarga pasien di Bangsal Nusa Indah II RSUD Panembahan
Senopati Bantul
Hari / tanggal : Kamis
/ 18 juni 2015
Waktu :
30 menit
Tempat :
Di Bangsal Nusa Indah II RSUD Panembahan Senopati Bantul
Pemateri :
Ainun Jariah, S.Kep
I.
Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan pasien
dan keluarga mampu mengetahui
kebutuhan nutrisi pasca operasi.
II. Tujuan
Instruksional Khusus
Setelah
dilakukan penyuluhan selama 30 menit, pasien dan keluarga dapat :
1. Menyebutkan pengertian nutrisi
2. Menyebutkan tujuan pemenuhan nutrisi
3. Menyebutkan nutrisi yang baik untuk pasien post
op
III. Materi
Materi penyuluhan terlampir :
1. Pengertian nutrisi
2. Tujuan diit post op
3. Jenis makanan yang harus diperhatikan untuk
penyembuhan luka
4. Syarat diit
5. Tahapan
diit pasca bedah
6.
Tips
perawatan pascaoperasi
7. Contoh
diit pada macam-macam tindakan pembedahan
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya
jawab
V. Media
1.
Leaflet
2.
Poster
KEGIATAN PENYULUHAN
No
|
Komunikator
|
Komunikan
|
waktu
|
1.
2.
|
Pre
Interaksi
Memberi salam dan memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema
penyuluhan
|
Menjawab salam
Mendengarkan
|
5 menit
|
3.
|
Isi
Menjelaskan materi penyuluhan mengenai:
a. Pengertian nutrisi
b. Tujuan diit post op
c. Jenis makanan yang harus diperhatikan untuk
penyembuhan luka
d. Syarat diit
e. Tahapan
diit pasca bedah
f.
Tips
perawatan pascaoperasi
g. Contoh
diit pada macam-macam tindakan pembedahan
|
Mendengarkan
|
10 menit
|
4.
5.
|
Evaluasi
Menanyakan
kepada peserta tentang materi yang telah diberikan
Pertanyaan:
a. Sebutkan pengertian nutrisi!
b. Sebutkan tujuan pemberian nutrisi!
c. Sebutkan
jenis nurtisi yang baik bagi pasien post op!
d. Apa
saja syarat diit pasca operasi?
e. Bagaimana
tips perawatan pasca operasi?
Memberi
kesimpulan dari materi yang telah di sampaikan
|
Menjawab
pertanyaan
Mendengarkan
|
10 menit
|
6.
7.
|
Penutup
Mengucapkan terimakasih atas peran serta
peserta
Mengucapkan
salam penutup
|
Mendengarkan
Menjawab
salam
|
5 menit
|
LAMPIRAN
MATERI
NUTRISI
POST OP
A.
PENGERTIAN
Nutrisi
adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga untuk perkembangan,
dan pemeliharaan kesehatan secara optimal. (Indah, 2013).
Diet
Pasca-operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah menjalani
pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung pada macam
pembedahan dan jenis penyakit penyerta. (Heri, 2013).
B.
TUJUAN DIIT POST OP
Pengaruh
operasi terhadap metabolisme post-operasi tergantung berat ringannya operasi,
keadaan gizi pasien post-operasi, dan pengaruh operasi terhadap kemampuan pasien
untuk mencerna dan mengabsorpsi zat-zat gizi.
Setelah
operasi sering terjadi peningkatan ekskresi nitrogen dan natrium yang dapat
berlangsung selama 5-7 hari atau lebih pasca-operasi. Peningkatan ekskresi
kalsium terjadi setelah operasi besar, trauma kerangka tubuh, atau setelah lama
tidak bergerak (imobilisasi). Demam meningkatkan kebutuhan energi, sedangkan
luka dan perdarahan meningkatkan kebutuhan protein, zat besi, dan vitamin C.
Cairan yang hilang perlu diganti.
Karena tujuan diet post-operasi adalah
untuk mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali normal untuk
mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan
cara sebagai berikut :
1.
Memberikan
kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
2.
Mengganti
kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
3.
Memperbaiki
ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
4. Mencegah dan menghentikan perdarahan (Indah,
2013)
C.
JENIS MAKANAN YANG HARUS
DIPERHATIKAN UNTUK PENYEMBUHAN LUKA
Nutrien
adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan
diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrient terdiri dari beberapa ,
diantarannya :
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen
karbon, hidrogen dan oksigen. Karbohidrat dibagi atas :
a.
Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa
monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan
galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa
(glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
b.
Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida
karena disusun banyak molekul glukosa.
c.
Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari
tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak
menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.
Karbohidrat
memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan
bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan
glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan,
kitin pada hewan dan jamur). Kebutuhan karbohidrat 60-75% dari kebutuhan
energi total.
2. Protein
Protein
sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa
sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba,
kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong
(misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Protein
merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur
nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis
oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian
akan diserap oleh usus. Fungsi protein :
a.
Protein menggantikan protein yang hilang selama proses
metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.
b.
Protein menghasilkan jaringan baru.
c.
Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein
yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
d.
Protein sebagai sumber energi.
Kebutuhan protein
10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak
dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan
lemak 10-25% dari kebutuhan energi total. Fungsi lemak :
a.
Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang
dipadatkan dengan memberikan 9 kal/gr.
b.
Ikut serta membangun jaringan tubuh.
c.
Perlindungan.
d.
Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan
panas dari tubuh.
e.
Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu
pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah
makan.
4. Vitamin
Vitamin
adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai
katalisator proses metabolisme tubuh.
Vitamin
dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2,
B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).Berikut ini
rincian dari beberapa vitamin dan penting:
a. Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi.
Juga berperan dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin
A akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan
terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.
b. Vitamin
B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu
terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota
B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh
melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah merah.
Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia,
gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti
misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks.
Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1
dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
c. Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan
berbagai sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat
kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B,
misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat
besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia,
dan gangguan kesehatan lainnya.
d. Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin
D, bahkan pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi
dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium
masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam
susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu
olahan yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju
dan yogurt kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya
vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi
diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan
tulang atau menjadikan tulang cacat.
5. Mineral dan
Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal
sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh.
Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka.
Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis
sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi mineral :
a.
Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium,
magnesium, fosfor.
b.
Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan
komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P
(intraseluler).
c.
Bahan dasar enzim dan protein.
d.
Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari
mineral.
e.
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air.
Pada orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun
dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum
Diantara makanan yang mengandung karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral dan air yang cukup, maka yang paling penting
untuk penyembuhan luka adalah protein dan vitamin C. (Heri, 2013).
Alasannya: Protein dan vitamin C sangat penting
peranannya dalam proses penyembuhan luka. Selain itu vitamin C punya peranan
penting untuk mencegah terjadinya infeksi dan perdarahan luka. (Heri, 2013)
Contoh makanan yang perlu
diperhatikan untuk penyembuhan luka menurut Heri (2013) :
1. Protein;
terbagi menjadi: nabati dan hewani. Contoh nabati yaitu tempe, tahu,
kacang-kacangan dll. Contoh protein hewani, hati, telur, ayam, udang dll.
2. Vitamin
C adalah kacang-kacangan, jeruk, jambu, daun papaya, bayam, tomat, daun
singkong dll
D.
SYARAT DIET
Diet yang disarankan adalah :
1. Mengandung
cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi
2. Bentuk
makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita
3. Menghindari
makanan yang merangsang (pedas, asam, dll)
4. Suhu makanan
lebih baik bersuhu dingin
5. Pembagian
porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan dan kebiasaan makan
penderita.
6. Syarat diet
post-operasi adalah memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk cair,
saring, lunak, dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantung pada
macam pembedahan dan keadaan pasien
E.
TAHAPAN
DIET PASCA BEDAH
1. Diet
Pasca-Bedah I (DPB I)
Diet ini diberikan kepada semua
pasien pascabedah :
a. Pasca-bedah
kecil : setelah sadar dan rasa mual hilang
b. Pasca-bedah
besar : setelah sadar dan rasa mual hilang serta ada tanda-tanda usus mulai
bekerja
Cara Memberikan Makanan :
Selama 6 jam sesudah operasi,
makanan yang diberikan berupa air putih, the manis, atau cairan lain seperti
pada makanan cair jernih. Makanan ini diberikan dalam waktu sesingkat mungkin,
karena kurang dalam semua zat gizi. Selain itu diberikan makanan parenteral
sesuai kebutuhan.
2. Diet
Pasca-Bedah II (PDB II)
Diet pasca-bedah II diberikan
kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau sebagai perpindahan dari Diet
Pasca Bedah I
Cara Memberikan Makanan :
Makanan diberikan dalam bentuk cair
kental, berupa kaldu jernih, sirup, sari buah, sup, susu, dan puding rata-rata
8-10 kali sehari selama pasien tidak tidur. Jumlah cairan yang diberikan
tergantung keadaan dan kondisi pasien. Selain itu dapat diberikan makanan
parenteral bila diperlukan. DPB II diberikan untuk waktu sesingkat mungkin
karena zat gizinya kurang. Makanan yang tidak boleh diberikan pada diet
pasca-bedah II adalah air jeruk dan minuman yang mengandung karbondioksida.
3. Diet
Pasca-Bedah III
Diet Pasca-Bedah III diberikan
kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau sebagai perpindahan dari diet
pasca-bedah II.
Cara Memberikan Makanan :
Makanan yang diberikan berupa
makanan saring ditambah susu dan biscuit. Cairan hendaknya tidak melebihi 2000
ml sehari. Selain itu dapat memberikan makanan parenteral bila diperlukan.
Makanan yang tidak dianjurkan adalah makanan dengan bumbu tajam dan minuman
yang mengandung karbondioksida.
4. Diet
Pasca-Bedah IV
Diet Pasca-Bedah IV diberikan
kepada :
a. Pasien
pasca bedah kecil, setelah diet pasca-bedah
b. Pasien
pascabedah besar, setelah diet Pasca-Bedah III
Cara Memberikan Makanan :
Makanan diberikan berupa makanan
lunak yang dibagi dalam 3 kali makanan lengkap dan 1 kali makanan selingan. (Indah,
2013)
F. TIPS
PERAWATAN PASCAOPERASI
Tata
cara pelaksanaan untuk memenuhi nutrisi yang perlu diperhatikan untuk
penyembuhan luka menurut Rizky (2013) :
1. Tingkatkan
konsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin C.
2. Bila
mual :
a. Makannlah
dengan porsi sedikit tapi sering
b. Sajikan
ketika masih hangat
c. Sebelum
makan, minum air hangat
d. Hindari
makanan dengan berbumbu tajam
Secara umum, untuk
mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan kondisi pasien pasca operasi,
perlu kita perhatikan tips menurut Rizky (2013) di bawah ini:
1. Makan makanan bergizi, misalnya: nasi,
lauk pauk, sayur, susu, buah.
2. Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein
tinggi, seperti: daging, ayam, ikan, telor dan sejenisnya.
3. Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.
4. Usahakan cukup istirahat.
5. Mobilisasi bertahap hingga dapat
beraktivitas seperti biasa. Makin cepat makin bagus.
6. Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam
sehari.
7. Kontrol secara teratur untuk evaluasi
luka operasi dan pemeriksaan kondisi tubuh.
8.
Minum
obat sesuai anjuran dokter.
G.
CONTOH
DIET PADA MACAM-MACAM TINDAKAN PEMBEDAHAN
Contoh diet pada macam-macam
tindakan pembedahan menurut Rizky (2013) :
1. Diet
Untuk Bedah Kantung Empedu dan Kombinasi dengan Abdomino-Perineal Bedah pada
kantung empedu yang dikombinasikan dengan Abdomino-Perineal, oral feeding
biasanya diberikan di awal. Berikut adalah sebuah contoh jadwal diet yang
sederhana :
a. Hari
pertama (hari saat operasi): dipenuhi kebutuhan transfusi dan formula infus
yang cukup.
b. Hari
kedua : ditambah sejumlah kecil cairan (teh, gelatin, dan air jahe) tanpa susu
atau jus buah.
c. Hari
ketiga : cairan, termasuk susu skim dan jus buah boleh diberikan. Pemberian
makanan pembuluh darah melalui infus dilanjutkan, kecuali glukosa dalam air,
ditambah vitamin dapat digantikan dengan bagian dari larutan garam.
d. Hari
keempat : sejumlah kecil campuran cairan yang mengandung tinggi protein boleh
ditambahkan. Pada hari ini 1 liter protein hidrolisat dapat dihilangkan dari
pemberian makanan bagi pembuluh darah.
e. Hari
kelima : jumlah makanan boleh ditingkatkan, setidaknya 70-100 gram. Protein
harus tersedia dalam oral feeding. Pemberian vitamin secara oral sudah bisa
diberikan. Pemberian makan pembuluh darah melalui infus dapat dihentikan.
f. Hari
keenam : Diet makanan biasa sudah bisa diberikan kepada pasien. Beberapa pasien
yang kantung empedunya dioperasi, mungkin lebih merasa nyaman dengan diet
rendah lemak untuk beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan setelah operasi.
2. Diet
Pasca Operasi Anus/Dubur
Operasi dubur hampir sama dengan
hemorrhoidectomy, pemberian makan biasanya dilakukan dalam waktu 24 jam atau
sesegera mungkin, bergantung pada anastesi yang telah diatur. Pengaturan pasca
operasi beragam. Beberapa pembedah lebih suka memberi diet rendah serat, dengan
sisa yang terbatas untuk mengurangi pergerakan isi perut. Hal lain yang
diperbolehkan diet normal dan menambah defekasi yang dibantu dengan minyak
mineral. Penggunaan jangka panjang minyak mineral dapat mengurangi karena
menganggu penyerapan beberapa mineral dan vitamin.
3. Diet
Pasca Operasi Umum
Diet yang ditentukan untuk pasien
yang mempunyai riwayat bedah tulang atau gigi, atau yang telah mengalami
kecelakaan kecil, dapat diberi lebih dulu program diet yang lebih cepat
dibandingkan dengan program diet pasca operasi gastrointestinal. Secara
bertahap, pasien dapat mengkonsumsi diet berupa cairan penuh pada hari kedua
setelah operasi, diet makanan lunak pada hari ketiga, dan diet makanan biasa
pada hari keempat. Kondisi pasien menentukan diet yang akan dikonsumsi. Yang perlu
diperhatikan adalah diet tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan kalori dan
protein. Vitamin secara bertahap diberikan sebagai suplemen.
4. Diet
Pasca Operasi Mulut dan atau Esofagus
Setelah operasi mulut atau
esofagus, pemberian makanan secara parenteral yang biasanya diberikan pada
pasien di awal, dengan pemberian makan dengan menggunakan tabung. Sejak pasien
tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu yang cukup lama, yang paling utama
adalah formula diet yang akan diberikan harus memenuhi kebutuhan semua zat
gizi. Kebutuhan cairan dapat dipenuhi secara oral, jenisnya dapat diperoleh
dengan mengencerkan makanan padat, seperti kentang, daging cincang, sayuran dan
buah dengan cara diblender atau disaring dan ditambahkan cairan.
5. Diet
Pasca Patah Tulang dan Trauma Lainnya
Pasien
yang patah tulang memerlukan peningkatan pemecahan protein dalam pemberian
asupan gizi yang baik bagi individu, yang dapat diperburuk kondisinya hingga
menjadi tidak dapat bergerak, hanya mampu beraktivitas di atas kasur saja.
Kehilangan protein (kehilangan nitrogen) dibarengi dengan kehilangan kalium,
fosfor dan sulfur. Perkembangan osteoporosis bertepatan dengan kehilangan
kalsium yang dapat menyebabkan si penderita tidak dapat bergerak.
Pengaturan
diet patah tulang: Protein, kalori dan semua zat gizi yang dibutuhkan diperoleh
dalam jumlah bebas. Dibutuhkan sekitar 50 gram protein ditambah 3000 kalori
kalori non protein. Pemindahan cairan dan elektrolit juga dibutuhkan. Jika
pasien tidak mampu makan tetapi membutuhkan sejumlah makanan yang tinggi
protein dan tinggi kalori, maka minuman bisa diberikan diantara waktu makan.
Penyembuhan
patah tulang yang kurang baik ketika jaringan telah habis. Protein bebas dalam
diet menyokong kalsium dalam tulang dan membentuk tulang yang baik.
DAFTAR
PUSTAKA
http://cakmoki86.wordpress.com/2007/08/11/makan-bergizi-pasca-operasi/, diakses
pada 13Juni 2015 jam 08.00 WIB
https://nursingwindra.wordpress.com/2012/03/29/diet-pre-dan-post-operasi/, diakses pada 15 Juni 2015 jam 10.00
WIB
http://tutorialkuliah.onsugar.com/Diet-Pasca-operasi-13748043, diakses
pada 15 Juni 2015 jam 17.00 WIB
http://www.detikhealth.com/read/2010/10/02/110327/1453718/763/makan-sebelum-operasi-dapat-mempercepat-masa-pemulihan, diakses
pada 15 Juni 2015 jam 17.00 WIB
http://www.smallcrab.com/makanan-dan-gizi/617-jenis-makanan-untuk-diet, diakses
pada 15 Juni 2015 jam 17.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar