Cari Blog Ini

Selasa, 08 Januari 2019

Bapakku Lelaki Hebat


Bapakku Lelaki Hebat

Dari kecil aku sudah dituntun untuk hidup mandiri, mengerjakan sesuatu yang masih bisa menjadi kapasitas  untuk ku lakukan sendiri. Aku dari kecil diajarkan juga untuk hidup sederhana belajar mensyukuri mulai dari hal yang terkecil sampai dengan yang teresar, dulu aku  juga hidup dalam didikan keluarga yang tegas belajar bertannggung jawab atas lisan yang terucap dan raga  yang tergerak hingga kala itu aku beranggapan bahwa bapak  tidak menyayangiku, yah sering sekali seperti itu.
Aku iri kepada teman-temanku yang ayahnya selalu mengantaar dan menjemput mereka sekolah, untung  dari TK sampai dengan SD aku disekolahan ditempat mama mengabdi setidaknya berangkat dan pulang sekolah ada tangan yang kugandeng. Rasa iri dan prasangka buruk  terhadap bapak ternyata berlanjut pada aku masuk sekolah menengah pertama. Hal yang membuatku iri kembali  tereka pada pagi dan siang, Why it’s not even to me sedangkan aku selalu berangkat sendiri mengendarai motor dan sesekali naik angkutan umum supaya bisa pulang bersama teman-teman. Ah.....ini sangat menjengkelkan sekali!!
Memang seberapa sibuknya sih bapak? Mengantar aku ke sekolah tidak bisa, saampai rapat orangtua saja  tidak pernah hadir selalu saja diwakili kalau tidak oleh paman ya utusan dari sekolahnya.
But i  know he love me more than anything!!
Tiba saat, aku harus kuliah keluar kota tentu aku akan berjauhan dengan keluargaku bukan? Kali peratama aku melihat bapak menangis didepanku sembari memeluk. Beliau seperti anak kecil yang kehilangan mainan kesayangannya. Antara sedih dan kecewa, sedih karena aku akan berjauhan dengan orang-orang yang ku sayang dan kecewa pada diriku atas rasa iri dan prasangka burukku terhadap bapak.
Semenjak aku kuliah, aku menyadari satu hal bahwa prasangka buruk tentang bapak yang tidak menyayangiku adalah sebuah kesalahan BESAR. Rasa iri menutup hatiku untuk tidak melihat, merasakan apa yang bapak beri dan perjuangkan selama ini.
Bapak adalah sosok lelaki hebat, karenanya aku bisa sampai pada tahap ini. Lelaki mana yang selalu ada setia merangkul, memapah serta menuntun saat aku terjatuh, bangkit kemudian jatuh lagi dan bangkit lagi, tidak ada hanya bapak lelaki terhebatku.
Bapak sekarang adalah sosok Tua tidak kekar seperti dulu waktu aku kecil namun beliau tetap berdiri tegak dan  kuat, selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anaknnya.
Pa,,,,i love you more than anything in the world, and no one will ever be able to replace you because you’ve alyways been in the best place of my life.
Teruntuk lelaki hebatku, Anakda haturkan Terima kasih.

-Ainun Jariah Junaidy-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEORI MADELEINE M. LAININGER

TEORI MADELEINE M. LAININGER A.     Latar Belakang Pada era globalisasi seperti ini dan semakin berkembangnya tekhnologi secara t...